Jumat, 17 Juli 2009

Peluang Bisnis Kecil Tanaman Hias Rosela Sirup Kesehatan

Peluang Bisnis Kecil Tanaman Hias sebagai Sirup Kesehatan

Dulu orang mengenal tanaman rosela sebagai tanaman hias. Tanaman ini unik dan enak dipandang mata sehingga orang senang menanamnya sebagai penghias halaman rumah. Batang dan rantingnya berwarna ungu kemerahan dengan daun hijau kemerahan. Bunganya berwarna pink (merah muda) dan buahnya di bungkus oleh lembaran keras berwarna merah menyala, tebal, berair dan rasanya sangat asam.

Tanaman rosela merah yang dulu hanya menjadi tanaman hias kini sudah mulai dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman yang potensial untuk dikembangkan menjadi berbagai macam produk makanan dan minuman olahan diantaranya adalah teh, jeli, sirup dan manisan. Bagian tanaman yang bisa diproses menjadi produk pangan adalah kelopak bunganya.

Selama ini hasil olahan rosela yang lebih dikenal masyarakat adalah teh rosela. Namun hasil olahan lain seperti sirup rosela juga patut dilirik. Sebagai minuman, potensi pasar sirup sangat besar lantaran sirup bisa dikonsumsi untuk segala usia. Selain itu penggunaan sirup juga lebih luas. Sirup dapat digunakan untuk membuat minuman segar, toping pada aneka kue dan puding, serta sebagai bahan pemanis pada beberapa jenis makanan. Kelopak bunga rosela yang berwarna merah menyala dan berasa asam membuatnya cocok untuk dibuat sirup. Memang harga sirup ini agak lebih mahal. Tapi wajar saja karena selain kelezatan dan kesegaran yang ditawarkan, ada sejumlah khasiat fungsional yang terkandung didalamnya.

Kandungan Gizi.
Rosela merupakan sumber vitamin C, vitamin D, vitamin B1, B2, niacin, riboflavin, karoten, zat besi, asam amino, polisakarida, omega 3 dan kalsium dalam jumlah yang cukup dan komponen bioaktif seperti asam organik, phytosterol, dan polyphenol, beberapa diantaranya memiliki sifat antioksidan. Kandungan fenolik utamanya mengandung antosianin seperti delphinidin-3-glucoside, sambubioside, and cyanidin-3-sambubioside; flavonoid lain seperti gossypetin, hibiscetin, dan masing-masing glikosidanya; protocatechuic acid, eugenol, dan ergoesterol (Ali-Bradeldin, Al-Wabel, & Gerald, 2005).

Khasiat
Telah banyak ilmuan yang meneliti tentang khasiat dari tanaman ini. Bunga rosela dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti jantung, ginjal, diabetes, asam urat, gangguan pencernaan, tipes, stroke, menghambat pertumbuhan sel kanker. Hal ini telah dibuktikan oleh De-Xing Hou di Jepang. Peneliti Faculty of Agriculture, Kagoshima University, itu menemukan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin rosela yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukeimia. Rasa asam dalam bunga rosella merupakan perpaduan berbagai jenis asam seperti asam askorbat, asam sitrat, dan asam glikolic yang bermanfaat bagi tubuh.

Secara tradisional, tanaman ini biasa dikonsumsi untuk mengatasi batuk, lesu, demam, dan gusi berdarah. Ekstrak kuncup bunga rosela merah juga dipercaya mampu bekerja sebagai penahan kekejangan (antispasmodik), anticacing (antihelmintik), dan antibakteria. Khasiat lain dari herba ini sebagai antiseptik, mengatasi lemah syahwat, penyejuk (astringent), dan menurunkan kadar penyerapan alkohol.

Langkah-langkah membuat sirup rosela:

Bahan

1. 200 gram kelopak bunga rosella kering
2. 12 kg gula pasir
3. 4 lembar daun jeruk nipis
4. 8 liter air

Cara Membuatnya

1. Masukkan kelopak bunga rosella kering, 12 kg gula pasir kedalam panci yang sudah diisi air
2. Setelah mendidih masukkan 4 lembar daun jeruk nipis
3. Rebus hingga agak kental lalu saring.
4. Setelah dingin siap untuk disajikan sebagai sirup rosella
5. Kemas dalam botol/kemasan lain yg higienis.


Sumber: bisnisukm

Peluang Bisnis Kecil Ikan Pindang

Peluang Bisnis Kecil Ikan Pindang

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Sehingga dengan sifat ikan yang mudah rusak maka perlu adanya pengolahan lebih lanjut untuk mempertahankan daya simpan ikan. Salah satu cara mudah untuk mempertahankan daya simpan ikan adalah dengan pemindangan. Pemindangan merupakan salah satu olahan tradisional ikan yang sangat populer di Indonesia

Pemindangan ikan adalah hasil olahan ikan dengan cara kombinasi perebusan/pemasakan dan penggaraman. Pindang mempunyai penampakan, citarasa, tekstur dan keawetan yang khas dan bervariasi sesuai dengan jenis ikan, kadar garam, dan lama perebusan. Jenis-jenis ikan yang umum diolah dengan cara pemindangan cakalang, tongkol, kembung, bandeng, cucut, bawal, layang, tanjan, tawes, gurami, dan lain-lain.jenis ikan pelagis seperti layang, selar, japu, tembang, lemuru, kembung, tuna, dan lain-lain. Selain itu juga jenis ikan lain seperti cucut dan petek di beberapa tempat.
Ikan yang digunakan sebagai bahan baku ikan pindang sebaiknya ikan yang masih segar. Ikan pindang yang dihasilkan dari ikan yang kurang segar mempunyai penampakan jelek (karena daging hancur selama perebusan) dan rasa yang terlalu asin (karena penetrasi garam akan berlangsung lebih cepat).

Pindang umumnya tidak terlalu awet karena masih mempunyai aktivitas air yang relatif tinggi dan sesuai bagi pertumbuhan mikroorganisme, terutama bakteri pembentuk lendir dan kapang. Pemanasan yang diberikan pada umumnya tidak terlalu mampu membasmi semua mikroorganisme. Selama penyebaran dan penjualan,Pindang sangat mudah mengalami kontaminasi mikroorganisme. Kerusakan pindang yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme ditandai dengan pembentukan lendir, pertumbuhan kapang, dan teksturnya yang menjadi hancur. Daya awet ikan pindang tidak terlalu lama.

Pindang naya hanya tahan kira-kira 3-4 hari, sedangkan pindang paso hanya tahan kira-kira 6-7 hari setelah tutup wadah dibuka. Karena rasanya yang tidak asin, pindang mempunyai kedudukan yang sangat strategis terutama dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi sebagian penduduk Indonesia, disamping dapat menunjang peningkatan penghasilan nelayan tradisional.

Produsen terbesar pindang ikan (68,43 persen) adalah di Jawa; 15,34 persen di Sumatera; 12,25 persen di Bali dan Nusa Tenggara; 3,39 persen di Sulawesi, dan 0,04 persen di Kalimantan. Beberapa contoh pindang yang cukup terkenal adalah pindang pekalongan, pindang kudus, pindang juwana, pindang tuban, dan pindang muncar.

Ikan pindang mungkin bukan sesuatu yang istimewa, namun merupakan salah satu alternatif sumber gizi masyarakat yang digemari. Selain bergizi, harganya pun terjangkau. Tidak heran, banyak orang berminat berjualan ikan pindang sebagai sumber pendapatan mereka. Ikan pindang yang mudah diperoleh di pasar-pasar, menyimpan protein tinggi. Selain itu, terdapat pelbagai unsur mineral dan vitamin A. Unsur lainnya adalah asam lemak omega-3, yang sangat bermanfaat untuk menangkal pelbagai penyakit degeneratif.

Dibanding pengolahan ikan asin, pemindangan mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:

1. Cara pengolahannya sederhana dan tidak memerlukan alat yang mahal,
2. Hasilnya berupa produk matang yang dapat langsung dimakan tanpa perlu dimasak terlebih dahulu,
3. Rasanya cocok dengan selera masyarakat Indonesia pada umumnya,
4. Dapat dimakan dalam jumlah yang relatif banyak, sehingga sumbangan proteinnya cukup besar bagi perbaikan gizi masyarakat.

Cara pengolahan pindang sangatlah sederhana, berikut ini pengolahan pindang dengan dua cara yaitu pindang basah dan kering:

Bahan : semua ikan sisik dan garam (konsentrasi 15-30)%
a. Pindang Basah
Cara kerja:

1. Ikan disiangi (dibersihkan sisik dan kotorannya)
2. Ikan selanjutnya direbus dalam larutan garam 15-30% selama 10 – 30 menit
3. Ikan ditiriskan dan siap disajikan atau diproses selanjutnya.

b. Pindang Kering :
Cara kerja:

1. Ikan disiangi (dibersihkan sisik dan kotorannya)
2. Ikan disusun berselang seling dengan garam (secukupnya) dalam naya (keranjang bambu)
3. Kemudian direbus dalam kwali tanah selama 30 – 60 menit air yang keluar dihilangkan.
4. Ulangi langkah tersebut (no.3) sekali lagi tanpa air.
5. Ikan pindang kering siap disajikan atau diproses lebih lanjut.



Sumber: bisnisukm

Peluang Usaha Kecil Telur Asin Aneka Rasa

Peluang Usaha Kecil Telur Asin Aneka Rasa

Julukan kota telur asin lekat dengan kota Brebes sebagai penghasil telur asin terbesar di pulau Jawa. Telur asin memang menjadi produk unggulan. Bukan hanya sekadar usaha rumah tangga, tapi telah menjadi bagian mata pencaharian sebagian warga. Telur asin brebes memang terkenal akan kelezatannya, kuning telurnya masir, dan rasa asinnya pas. Saat dibelah, dari kuning telurnya akan meleleh minyak seperti madu. Jadi jika anda singgah ke kota brebes jangan lupa membeli telur asin Brebes yang sudah tersohor ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman.

Mengapa telur itik/bebek dipilih untuk diolah menjadi telur asin?

Telur itik atau bebek dikenal memiliki bau yang lebih amis dibandingkan telur ayam sehingga penggunaannya untuk membuat berbagai jenis makanan lebih sedikit. Sayang sekali bukan, padahal kandungan gizinya cukup baik. Telur bebek mengandung energy, protein, lemak, karbohidrat yang lebih tinggi dari telur ayam. Selain itu telur bebek juga mengandung banyak vitamin diantaranya vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, folate. Dengan mengolah telur itik/bebek menjadi telur asin maka masa simpannya menjadi lebih panjang, dapat menambah citarasa, sekaligus mengurangi bau amisnya.Selain itu telur itik memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga cocok untuk dijadikan telur asin karena proses penentrasi garam akan berlangsung lebih baik. Ukuran kuning telur itik atau bebek juga lebih besar dari telur ayam, serta warnanya lebih menarik.

Telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta para lansia (lanjut usia). Telur cocok dikonsumsi oleh semua kelompok umur dan dari segala lapisan masyarakat, jadi bisa dikatakan peminatnya cukup besar. Melihat kenyataan ini maka peluang usaha telur asin cukup menjanjikan dan sangat menarik untuk ditekuni.

Seandainya ingin memulai usaha ini, adakah hal menarik yang bisa ditawarkan untuk merebut perhatian pasar seperti telur asin Brebes?

Pernah mendengar telur asin rasa seafood, rasa buah, rasa bawang dll? Produk telur asin bisa dikembangkan dalam berbagai macam aroma dan rasa. Adanya penganekaragaman telur asin bisa jadi merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Cara pembuatannya cukup mudah. Ada 3 tahap yang harus dilakukan untuk membuat telur asin aneka rasa yaitu pembersihan, pengasinan, dan pembakaran dengan oven.

1. Tahap awal telur bebek atau itik dibersihkan dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, keringkan, lalu amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka sehingga rasa yang diinginkan mudah meresap.
2. Tahap selanjutnya adalah pengasinan. Telur yang sudah bersih lalu diasinkan dengan cara direndam dalam larutan serbuk batu bata halus atau abu gosok lalu disimpan di dalam tempat tertutup selama 1 – 2 minggu. Selain ditambah garam, serbuk batu bata atau abu gosok juga ditambah bumbu seafood atau bawang yang telah dihaluskan, atau jus buah.
3. Langkah selanjutnya adalah telur asin dibakar dan dipanaskan dalam oven sekitar 2 jam untuk mematangkan dan mengurangi rasa asin yang berlebihan.

Tanda telur asin yang baik

Telur asin yang baik, akan terlihat jika sudah dibelah. Tandanya, kuningnya berada di tengah, minyaknya hanya di bagian pinggir atau masir, rasa dan aromanya enak.

Berapa lama telur asin itu dapat bertahan dari kebusukan?

Jika, cara mengasinkan baik, akan bisa bertahan dalam waktu seminggu, bahkan sampai 20 hari. Lewat dari itu telur menjadi busuk, meski sudah diasinkan.

Cara Menyimpan Telur Asin.

Telur asin dapat disimpan dalam suhu kamar maupun dalam lemari es. Namun, akan lebih baik jika penyimpanan telur asin dilakukan pada suhu 12-15 derajat C dan kelembaban udara 70-80%.

Sumber: bisnisukm

Peluang Usaha Kecil Pengembangan Itik di Tegal

Peluang Usaha Kecil

Kota Tegal merupakan salah satu kota di pantura Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai wilayah sub pusat pertumbuhan Jawa Tengah bagian barat dan menjadi medan magnet bagi daerah sekitarnya. Dengan Luas wilayah 38.50 km2, terdiri dari lahan kering seluas 2.768,27 ha, lahan sawah 1.081 m 73 ha serta memiliki luas wilayah pantai 839,15 ha. Salah satu usaha peternakan yang sangat berkembang disana adalah usaha peternakan itik.

Saat ini usaha peternakan telah diupayakan untuk dikelola secara terpadu dengan sistem kandang dalam satu kawasan. Jumlah peternak itik mencapai 66 orang dengan populasi itik sekitar 66.000 ekor. Untuk mendukung perkembangan usaha peternakan dan pembibitan itik ras branjangan asli kota tegal, pemerintah telah menetapkan lahan seluas 6 ha namun yang dimanfaatkan baru seluas 2 ha. Kota tegal merupakan salah satu pemasok utama telor itik ke brebes sebagai bahan baku pembuatan telur asin, namun seringkali permintaan pasar tidak dapat terpenuhi karena keterbatasan kapasitas produksi. Besarnya pasar telur itik yang belum tergarap ini membuktikan masih sangat diperlukannya pemgembangan ternak itik, terlebih lagi jumlah permintaan yang ada jauh lebih besar dari jumlah produksi.

Keunggulan dari usaha ternak itik oleh petani pedesaan, yakni sebagai berikut :

1. Potensi sumber daya alam pedesaan cukup kondusif bagi pengembangan ternak itik. Status fisiologis itik sebagai unggas air, memungkinkan itik dapat dipelihara mulai dari daerah rawa sampai pasang surut. Bagi daerah kering, ternak dapat pula dipelihara dengan sistem pemeliharaan.
2. Ternak itik merupakan unggas lokal yang telah lama dipelihara masyarakat pedesaan dan telah beradaptasi dengan kondisi iklim pedesaan dan masyarakat desa.
3. Walaupun secara fisiologis itik merupakan unggas air tetapi tidak menutup kemungkinan, itik dapat dipelihara secara intensif pada lahan terkurung tanpa memberikan pengaruh buruk terhadap produksinya.
4. Tahan terhadap serangan penyakit.
5. Dapat dipelihara sederhana dengan pakan seadanya. Itik sanggup mencari sendiri pakan yang dibutuhkannya berupa butiran gabah yang tercecer selepas panen, ikan-ikan kecil, siput, cacing dan sisa dapur. Ketersediaan sumber pakan itik yang beragam di pedesaan diperkirakan dapat mendukung pengembangan ternak itik sebagai komponen usahatani terpadu.
6. Sebagai komponen usahatani terpadu di pedesaan, ternak itik sangat potensial dikembangkan dan diintegrasikan dengan usaha tanaman pangan dan kolam ikan.
7. SDM penyuluh yang cukup tersedia di daerah pedesaan.

Prospek peluang usaha peternakan itik cukup menjanjikan berdasarkan alasan bahwa:

1. Produksi ternak itik 200-240 butir telur per ekor per tahun. Dengan asumsi harga jual Rp. 800 per butir, telur itik sangat potensial sebagai sumber pendapatan dan merupakan usaha baru yang prospektif, disamping sebagai sumber protein hewani keluarga petani.
2. Permintaan pasar terhadap produk itik (telur dan daging) secara nasional masih besar. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan tersebut, pemeliharaan itik secara semi maupun intensif layak dikembangkan.
3. Telur itik cukup disukai oleh konsumen, baik untuk dimakan sehari-hari maupun sebagai bahan baku pembuatan makanan ringan lainnya seperti kue.
4. Preferensi konsumen yang cukup tinggi pada produk peternakan itik.
5. Semakin naiknya kebutuhan masyarakat akan bahan pangan kaya protein hewani, sebagai akibat membaiknya pendapatan dan pengetahuan gizi. Kandungan protein telur itik cukup tinggi, yakni sekitar 13,3%. Itik merupakan ternak penghasil daging yang cukup gurih dan banyak diminati oleh masyarakat. Kandungan protein daging itik sebesar 21,4%, lebih tinggi dari kandungan protein daging ayam, sapi dan domba.
6. Adanya dukungan potensi sumber daya kelembagaan yang ada di pedesaan berupa kelompok tani, kelembagaan penyuluhan dan kelembagaan keuangan dalam bentuk Usaha Simpan Pinjam.
7. Dukungan dari kemajuan teknologi peternakan dan bioteknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi telur itik.


Sumber: bisnisukm

Peluang Usaha Kecil Pengembangan Tanaman Tebu Di Jawa Timur

Peluang Usaha Kecil Pengembangan Tanaman Tebu Di Jawa Timur

Indonesia adalah negara yang mempunyai areal lahan yang sangat luas sekali, sayangnya kita belum memaksimalkan potensi pertanian dan perkebunan. Sampai sekarang kita masih mengimpor komoditas seperti kedelai dan gula. Untuk prodiksi gula nasional harusnya mendapat perhatian menilik besarnya potensi yang dimiliki bangsa ini untuk mewujudkan swasembada gula.

Tebu sebagai bahan baku pembuat gula masih terbelengkalai dalam pelaksanaanya. Jika melihat trend saat ini yang mengedepankan bio energi seharusnya sudah mulai digalakkan penanaman tebu. Tetes tebu yang merupakan produk dari tebu ini bisa dijadikan sebagai bahan baku biofuel.

Kita bisa menilik apa yang telah dilakukan Pemerintah Jawa Timur dalam menjalankan program ini. Propinsi Jawa Timur termasuk salah satu propinsi di Pulau Jawa yang melaksanakan program akselerasi produktivitas gula nasional yang dicanangkan oleh Departemen Pertanian.

Dengan kegiatan utama pembongkaran eks tanaman tebu ratoon dan pembangunan kebun bibit tebu. Di Jawa Timur. Salah satu dampak dari program ini, banyak dijumpai petani yang melakukan bongkar ratoon tanaman tebu dan diganti dengan bibit tebu yang berkualitas terutama yang dihasilkan oleh P3GI.

Program bongkar ratoon menjadi dambaan petani untuk mengganti varietas tanaman tebunya. Varietas yang sedang dikembangkan di Propinsi Jawa Timur yaitu varietas PS 862, PS 863, PS 861, PB 851, PS 851 dan PB 861, sedangkan varietas yang sudah banyak ditanam oleh petani yaitu varietas Triton, PS 80142, BZ 132, PS 801424.

Produktivitas tanaman tebu dipengaruhi oleh berbagai faktor tidak hanya tipe lahan (sawah/tegalan) tetapi juga penggunaan sarana produksi dan teknik budidayanya. Pemupukan sebagai salah satu usaha peningkatan kesuburan tanah, pada jumlah dan kombinasi tertentu dapat menaikkan produksi tebu dan gula. Berdasarkan ini,rekomendasi pemberian macam dan jenis pupuk harus didasarkan pada kebutuhan optimum dan terjadinya unsur hara dalam tanah disertai dengan pelaksanaan pemupukan yang efisien yaitu waktu pemberian dan cara pemberian. Kombinasi jenis dan jumlah pupuk yang digunakan berkaitan erat dengan tingkat produktivitas dan rendemen tebu.

Daya Saing Finansial dan Ekonomi Usahatani Tebu

Justifikasi yang digunakan untuk menganalisis daya saing finansial dan ekonomi usahatani tebu seperti berikut :

1. Pupuk urea, SP-36, KCL, NPK, herbisida dan insektisida termasuk barang tradable (asing), sedangkan tenaga kerja, sewa lahan, modal,pupuk organik dan bibit termasuk barang non tradable (domestik). Walaupun terdapat bibit tebu yang berasal dari Luar negeri seperti Taiwan, namun sebagian besar petani telah menanam padi yang dihasilkan oleh P3GI, swasta dan pihak PG sendiri;
2. Tingkat suku bunga pinjaman petani sebesar 16%/tahun, namun karena dana pinjaman yang diterima petani tidak sekaligus tetapi menurut jenis kegiatan (pengolahan tanah, pemeliharaan, tebang muat dan angkut (TMA) dan lainnya maka untuk suku bunga yang digunakan untuk perhitungan secara privat sebesar 8 persen;
3. Harga sosial untuk pestisida dan herbisida sebesar 80 persen dari harga aktual di masing-masing lokasi penelitian. Pengurangan 20 persen merupakan tarif impor (10%) dan pajak pertambahan nilai (10%).

Selain itu justifikasi untuk harga gula dan pupuk yang digunakan dalam analisis sebagai berikut : berdasarkan Commodity Price data Pinksheet yang dikeluarkan oleh World Bank Development Prospects menunjukkan bahwa harga gula rata-rata sebesar 170.3 US$/ton, pupuk urea : 210,37US$/ton; ZA : 222,83 US$/ton; KCL : 120 US$/ton dan SP-36 : 193,8 US$/ton.

Keuntungan Finansial dan Ekonomi Usahatani Tebu

Keuntungan finansial (privat) merupakan indikator daya saing (competitiveness) dari sistem komoditas berdasarkan teknologi, nilai output, biaya input dan transfer kebijakan yang ada. Sedangkan keuntungan ekonomi (sosial) merupakan indikator keunggulan komparatif (comparative advantage) atau efisiensi dari sistem komoditas pada kondisi tidak ada distorsi pasar dan kebijakan pemerintah. Pertanaman tebu di Indonesia masih diusahakan di lahan sawah irigasi teknis, sawah tadah hujan dan lahan kering (tegalan).

Tingkat keuntungan usahatani tebu bervariasi antar wilayah, tipe lahan dan tipe bibit. Rata-rata keuntungan usahatani tebu bekisar antara Rp. 2,5 juta sampai Rp.8 juta per hektar. Keuntungan ini akan lebih besar apabila dihitung dengan sewa lahan yang mencapai sekitar Rp.2,5 juta- Rp. 5 juta per hektar.

Kesimpulan

1. Rata-rata produktivitas tebu di lahan sawah mencapai lebih dari 100 ton per hektar, lebih tinggi daripada di lahan tegalan.
2. Proporsi biaya tenaga kerja dan sewa lahan usahatani tebu di lahan sawah dan tegalan di Jawa Timur mencapai sekitar 70 persen terhadap total biaya usahatani tebu. Sewa lahan di Kabupatan Madiun dan Kediri lebih mahal dibandingkan dengan di Kabupaten Malang dan Jember, yaitu berkisar Rp 4 juta – Rp 5 juta/ha.
3. Usahatani tebu di Propinsi Jawa Timur secara finansial menguntungkan. Rata-rata keuntungan sebesar Rp 2,5 juta – 8 juta per hektar.Terdapat kecenderungan, keuntungan usahatani tebu yang ditanam pada lahan tegalan lebih tinggi daripada di lahan sawah dan pada tanam awal lebih tinggi daripada kepras.
4. Sistem usahatani tebu disemua lokasi mampu membayar korbanan biaya domestik yang efisien . Kebijakan input yang diterapkan oleh pemerintah memberikan insentif bagi petani tebu berupa harga input yang dibayar petani hanya setengah dari harga input seharusnya. Selain itu, harga jual gula yang dinikmati oleh petani lebih tinggi sekitar 35 – 40 persen dari harga jual gula seharusnya.


Sumber: bisnisukm

Senin, 01 Juni 2009

Peluang Usaha Kecil Toko Kelontong

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvlLuU4_wspP98Qdbus0fp7np5igBeJ2fpVBE-ibJ1xZpEzKbqnj5CrkYSPTkG6WO1C9_q9GOA3FZGSGdEgr38LGJzosrHEyG0nxpcMi2jaBRYBD50RuYbcMzH7FEdH7rRskCd5QZ0L4sm/s400/Grocery+Store.jpgMembuka usaha toko kelontong dengan memanfaatkan ruangan yang tidak terpakai di rumah memang sangat menyenangkan. Untuk seorang ibu rumah tangga selain bisa tetap menjaga rumah, juga bisa tetap menjaga anak apalagi jika bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat pula.

Toko kelontong biasanya mempunyai pasar yang selalu ada, yakni tetangga sekitar pemukiman tersebut sebagai konsumennya. Walaupun margin per item tipis tapi total keuntungan yang didapatkan cukuplah menggiurkan.

Selain itu, jumlah produk yang dijual semakin beragam dan banyak. Semakin beargam produk yang dijual, keuntungan akan semakin besar pula. Tidak hanya barang kebutuhan pokok saja tetapi barang-barang kebutuhan sekunder pun juga semakin banyak jenisnya.

UD. Cendrawasih adalah salah satu toko kelontong yang sudah berjalan. Usaha tersebut telah berdiri sejak 15 tahun yang lalu. Pemiliknya bernama ibu Kwasua.

Sebagai pemilik, ibu Kwasua memang menyukai usaha kelontongan ini. Usaha ini dijalaninya karena dianggap mudah dibandingkan usaha warung makan yang baginya terlalu ribet dan butuh keahlian.

Barang-barang yang ada di tokonya dibeli di pasar Demangan dan beberapa sales yang datang ke tokonya. Beraneka macam barang yang disediakannya kebutuhan sembako seperti gula, teh, kopi, mie instan, dan juga beras. Juga keperluan lainnya seperti sabun mandi maupun sabun cuci, aneka minuman instan, telur dan masih banyak lagi.

Sebagai pelengkap dan menambah pemasukan maka usahanya ditambah dengan berjualan pulsa handphone. Hal ini dilakukannya karena kesadaran akan kebutuhan pulsa hp terlebih untuk para mahasiswa yang kost di tempat sekitarnya.

Hal yang Dipersiapkan dalam Membuka Toko Kelontong

Untuk membuka usaha toko kelontongan ini yang harus disiapkan adalah etalase dan rak yang digunakan untuk memajang barang-barang dagangannya. Besarnya etalase disesuaikan dengan jumlah dan jenis barang yang dijual, dan berapa modal yang ada untuk memulai usaha ini.

Untuk rak, jika modal terbatas maka pemilik cukup membeli bagian-bagiannya saja seperti kayu dan besi kemudian dirakit sendiri karena ini jelas lebih menghemat.

Persiapan tempat yang strategis untuk berjualan seperti di depan rumah atau garasi, atau dengan menyewa ruko sangat perlu diperhatikan. Dan jangan lupa menyiapkan timbangan untuk menakar barang-barang dan kalkulator untuk menghitung.

Sebagai pemula, jika belum mengenal agen atau distributor dari produk-produk yang akan dijual pemilik bisa langsung mendatangi mereka. Usahakan selalu membeli barang langsung dari distributor atau agen karena harganya jauh lebih murah.

Susunlah daftar barang yang akan dijual, disesuaikan dengan modal yang ada. Sambil menyusun, buatlah skala prioritas terhadap barang-barang tersebut. Untuk barang yang diprediksi akan cepat laku maka stok diperbanyak dan selalu dipersiapkan agar tidak pernah kehabisan.

Simulasi Keuntungan
Pendapatan
Asumsi pendapatan harian Rp 600.000,00
Omset 1 bulan : Rp 600.000,00 x 30 = Rp 18.000.000,00

Pengeluaran
Belanja stok produk = Rp 500.000,00 x 30 = Rp 15.000.000,00
Transportasi = Rp 5.000,00 x 30 = Rp 150.000,00
Listik dll = Rp 50.000,00
Total pengeluaran = Rp 15.200.000,00

Keuntungan bersih
Rp 18.000.000,00 - Rp 15.200.000,00 = Rp 2.800.000,00

Sumber: bisnisukm.com

Peluang Usaha Kecil Stempel Surat

http://www.wisatamelayu.com/image/museum-bkpbm-09.jpg

Ddalam hubungan komunikasi antar manusia sejak dulu hingga sekarang dibutuhkan suatu komitmen atau ketegasan, terutama untuk komunikasi secara tidak langsung.

Komunikasi secara tidak langsung biasanya menggunakan surat dengan berbagai media yang semakin berkembang dewasa ini. Pada setiap surat terdapat suatu ketegasan siapa orang yang “berbicara” dalam surat tersebut yang ditunjukkan dengan tanda tangan.

Untuk formalitas, surat-surat resmi yang terutama berasal dari suatu institusi tidaklah cukup dengan tanda tangan saja melainkan harus dibubuhi suatu cap, simbol atau stempel yang melambangkan institusi tersebut.

Sehingga sampai saat ini kebutuhan akan cap atau stempel dalam urusan surat-menyurat secara resmi antar institusi atau lembaga sangat urgen. Semakin meningkatnya kepentingan antar institusi satu dengan yang lainnya semakin meningkatkan urusan surat-menyurat sehingga kebutuhan akan stempel semakin meningkat. Hal ini menciptakan peluang untuk menyediakan stempel sesuai dengan institusi yang bersangkutan.

Marno adalah pengusaha pembuatan stempel. awalnya Marno hanya menjalankan usaha afdruk foto. Salah seorang menitipkan produk stempel untuk dijual di kios afdruk fotonya. Saat itu, temannya menyarankan apabila sudah tahu cara membuat stempel dan mempunyai modal, hendaknya Marno membuat usaha stempel sendiri.

Seiring dengan berjalannya waktu, usaha afdruk Marno semakin banyak saingan sehingga mengalami penurunan omset yang diterimanya.

Pada tahun 1997, Marno minta ijin kepada temannya untuk membuka usaha stempel sendiri dan diberi nama Gatotkaca Stempel. Marno membuat 3 jenis stempel, yaitu :

  1. Jenis klise, gagang stempel dari kayu atau fiber dan tinta hanya bisa 1 warna. Membutuhkan bantalan tinta.
  2. Jenis Flashstamp, gagang stempel dari plastik atau sejenisnya dimana sistem tinta bisa dilakukan pengisian ulang yang terletak pada gagang stempel sehingga tidak perlu bantalan tinta.
  3. Jenis Trodat, hampir sama dengan jenis flashstamp dengan tinta bisa lebih dari 1 warna.

Kapasitas produksinya sangat fluktuatif, tergantung ramai atau sepinya pesanan. Pada saat kondisi sepi, dalam 1 minggu hanya 2-3 buah pesanan. Sedangkan dalam kondisi banyak pesanan bisa mencapai 7-8 buah pesanan per minggunya.

Untuk membuat stempel cukuplah sederhana dan hanya membutuhkan bahan baku gagang stempel yang bisa diperoleh di agen-agen penjualan Jogja dan bahan cap atau disebut dengan istilah klise yang dijual dalam bentuk lembaran.

Kebutuhan klise tergantung dengan ukuran stempel yag dibuat. Harga masing-masing bahan antara lain :

Bahan baku Jenis Harga
Klise - Rp. 90.000/lembar
Gagang stempel Kayu Rp. 500 - Rp 1000 / buah
Fiber Rp.15.000/buah
Flashstamp Rp. 20.000 - Rp25.000/ buah, tergantung ukuran
Trodat Rp. 50.000/ buah

Proses Produksi

Marno menjalankan usaha stempel ini sendiri, tanpa ada tenaga karyawan karena proses pembuatannya cukup sederhana. Cara pembuatan sebuah stempel yaitu, desain dari konsumen dibuat film atau semacam cetakan negatifnya. Desain tersebut difile-kan dalam komputer dan diprint pada kertas minyak. Bila tidak mempunyai komputer, pem-filman memesan dengan biaya Rp5000,- dengan 2 gambar cetakan pada kertas minyak.

Bahan klise dipotong sesuai dengan ukuran desain stempel. Kemudian, desain stempel pada kertas minyak direkatkan pada permukaan klise dimana permukaan klise sebelumnya sudah diolesi minyak supaya hasil rekatan tidak ada rongga udara.

Apabila tinta printer mempunyai kualitas kurang bagus, biasanya tinta akan luntur ketika terkena minyak. Setelah gambar desain merekat dengan baik pada klise, selanjutnya dilakukan penyinaran menggunakan lampu ultra violet selama 15 menit.

Apabila untuk pembuatan stempel tinta berwarna, maka penyinaran dilakukan menggunakan lampu blits. Kemudian rekatan dilepas dengan hati-hati dan dilakukan penggosokan pada permukaan bahan klise.

Penggosokan bisa dilakukan menggunakan sikat gigi atau sikat sepatu dan sikat diolesi bensin atau tiner. Hasil dari penggosokan tersebut adalah lunturnya sebagian bahan klise dan sebagian lain menonjol. Proses terakhir adalah penjemuran.

Setelah kering, pada sisi belakang bahan klise dilekatkan bahan karet tipis sebagai bantalan cap. Kemudian setelah kedua bagian tersebut melekat cukup kuat, maka dilekatkan pada gagang stempel. Masing-masing pengrajin menghasilkan kualitas stempel yang sama. Karena kualitas bahan baku dan proses pembuatan hampir standar.

Pemasaran

Konsumen yang menggunakan produk stempel Marno adalah instansi, baik pemerintah, swasta atau pendidikan dan kepanitiaan. Patokan harga jual antara lain

Stempel Jenis Harga

Klise Gagang kayu Rp 25.000/buah 1 hari jadi Rp 40.000/buah, 1 jam jadi Gagang kristal Rp 35.000/ buah, 1 hari jadi Rp 60.000/ buah, 1jam jadi
Warna Gagang Flashstamp Rp100.000/ buah, 1 hari jadi Gagang Trodat Rp160.000/ buah, 1 hari jadi

Sejauh ini, Marno jarang menaikkan harga. Selain daya beli konsumennya yang sebagian besar mahasiswa, juga karena semakin banyaknya pesaing di bidang ini.

Kendala yang dihadapinya pada proses pengadaan bahan baku klise yang terkadang sulit diperoleh. Untuk mendapatkannya kadang harus sampai Surakarta, itupun harga sangat tinggi mencapai Rp. 200.000/ lembarnya. Saat ini, Marno mencoba mengumpulkan modal supaya bisa membuka cabang baru atau melengkapi usaha dengan komputer sehingga proses pembuatan film lebih murah.

Simulasi Keuntungan Usaha

Pengeluaran
Bahan Baku
Klise : 1 lembar x Rp.90.000 = Rp. 90.000
Gagang kayu : 9 buah x Rp. 1.000 = Rp. 9.000
Gagang kristal : 5 buah x Rp. 15.000 = Rp. 75.000
Gagang flashstamp : 4 buah x Rp. 20.000 = Rp. 80.000
Gagang trodat : 2 buah x Rp. 50.000 =Rp. 100.000
Jumlah = Rp. 354.000

Pendapatan
Penjualan stempel gagang kayu : 9 buah x Rp.25.000 = Rp. 225.000
Penjualan stempel gagang kristal : 5 buah x Rp. 35.000 = Rp. 175.000
Penjualan stempel gagang flashstamp: 4 buah x Rp. 100.000=Rp. 400.000
Penjualan stempel gagang trodat : 2 buah x Rp. 160.000= Rp. 320.000
Jumlah =Rp. 1.120.000

Keuntungan : Rp. 1.120.000 - Rp. 354.000 = Rp. 766.000/bln



Sumber: bisnisukm.com